Beasiswa unggulan itu tidak hanya membuka kesempatan bagi mereka yang memiliki nilai akademik bagus, tetapi juga bagi yang memiliki prestasi di bidang olahraga dan seni. Perguruan tinggi yang mengajukan mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa unggulan itu memiliki akreditasi minimal B dan sedang mengembangkan program double degree di kampusnya.
Alokasi anggaran dari APBN di Kemdiknas untuk pelaksanaan program Beasiswa Unggulan mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2006, saat pertama kali program ini dirintis, pemerintah menganggarkan dana Rp. 30,06 miliar, tahun 2007 Rp. 227 miliar, tahun 2008 Rp. 177,99 miliar tetapi dipotong Rp. 35,39 miliar sebagai akibat dampak kenaikan bahan bakar minyak sehingga hanya tersisa Rp. 142,60 miliar. Kemudian tahun 2009 turun menjadi Rp. 74 miliar dan tahun 2010 direncanakan naik menjadi 77,5 miliar.
Berdasarkan hasil seleksi Tim Beasiswa Unggulan periode bulan Januari - April 2010, Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta, diberitahukan bahwa:
No | Nama | Jenjang | Program Studi | Universitas | IPK/UAN | TOEFL |
1 | Nuri Widiastusti Veronika | S2 | Ilmu Hubungan Internasional | Universitas Indonesia | 3,71 | 613 |
2 | Permata Wulandari | S2 | Kajian Timur Tengah Islam | Universitas Indonesia | 3,82 | 510 |
3 | Abbas Supardi | S2 | Hubungan Internasional | Universitas indonesia | 3,37 | 507 |
dinyatakan LULUS dan berhak menerima beasiswa biaya pendidikan untuk melanjutkan studi sesuai dengan perguruan tinggi yang dituju. Selanjutnya kepada yang bersangkutan diharapkan untuk melengkapi persyaratan akademik serta kelengkapan persyaratan Program Beasiswa Unggulan lainnya.
Bagi pelamar lainnya (termasuk pelamar Beasiswa Unggulan jenjang S3) yang tidak terdapat pada tabel di atas dinyatakan TIDAK LULUS SELEKSI, dikarenakan belum memenuhi kriteria penerimaan Beasiswa Unggulan.